tujuan proses keperawatan

1.       Tujuan
Tujuan proses keperawatan secara umum  adalah membangun kerangka konsep untuk memenuhi kebutuhan individu klien, keluarga, dan masyarakat.
Sedangkan menurut Yura dan walsh (1983), proses keperawatan merupakan suatu tahapan desain tindakan yang digunakan untuk memenuhi tujuan keperawatan, antara lain:
·         Mempertahankan kondisi kesehatan optimal pasien
·         Melakukan tindakan  untuk mengembalikan kondisi pasien menjadi normal kembali
·         Memfasilitasi kualitas kehidupan yang maksimal berdasarkan kondisi pasien sehingga ia bisa mencapai derajat kehidupan yang baik
2.       Organisasi
Berdasarkan dimensi organisasi, proses keperawatan dikelompokan menjadi 5 tahap, yaitu: pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kelima tahapan ini merupakan proses terorganisir yang mengatur pelaksanaan asuhan keperawatan berdasarkan rangkaian pengelolaan  klien secara sistematik
3.       Karekteristik
Terdapat 6 karakteristik dari proses keperawatan itu, antara lain:  (1) tujuan, (2) sistematik; (3) dinamik; (4) interaktif; (5) Fleksibel; dan (6) Teoritis. Penjabaran dari karakteristik tersebut dapat dilihat, berikut ini:
1)      Tujuan : memiliki tujuan jelas yaitu untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada klien
2)      Sistematik: menggunakan pendekatan yang terorganisir dalam mencapai tujuan. Sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan serta menghindari terjadinya kesalahan
3)      Dinamik: proses keperawatan dilakukan secaraberkesinambungan. Serta ditujukan untuk  mengatasi perubahan respon klien yang diidentikan melalui hubungan antara perawat dengan klien
4)      Interaktif: proses keperawatan memiliki dasar hubungan yaituhubungan timbal balik antara perawat, klien, keluarga, dan tenaga kesehatan lain.
5)      Fleksibel: fleksibilitas proses keperawatan ini dapat dilihat dalam dua konteks, yaitu:
a.       Dapat diadopsi dalam praktek keperawatan dalam situasi apapun, baik dalam kaitannya dengan individu, keluarga, atau masyarakat
b.      Tahapannya dapat dilakukan berurutan sesuai dengan persetujuan kedua belah pihak.
6)      Teoritis : setiap langkah dalam keperawatan selalu berdasarkan pada konsep ilmu keperawatan.
Berdasarka karakter teoritis ini, maka asuhan keperawatan pada klien hendaknya menekankan pada tiga aspek penting, antara lain
a.       Humanistic : memandang dan memperlakukan klien sebagai manusia
b.      Holistic : intervensi keperawatan harus memenuhi kebutuhan dasar manusia secara utuh, yakni bio-psiko-sosio-spiritual.
c.       Care: asuhan keperawatan yang diberikan hendaknya berlandaskan pada standar praktek keperawatan dank ode etik keperawatan.

B.      Implikasi
Penerapan proses keperawatan memberikan dampak atau implikasi terhadap profesi keperawatan, klin dan perawat itu sendiri.
1.       Profesi
Secara professional, profesi keperawatan melalui 5 tahapan menyajikan lingkup praktik keperawatan yang secara terus menerus mendefinisikan perannya baik terhadap klien maupun profesi kesehatan lainnya.
Dengan demikian perawat bekerja melakukan sesuatu bukan hanya sekedar melaksanakan perintah dokter, melainkan melalui perencanaan keperawatan yang matang.
2.       Klien
Proses keperawatan mendorong klien dan keluarga berpartisifasi aktif dan terlibat ke dalam  5 tahapan proses tersebut.
Selama pengkajian, klien menyediakan informasi yang dibutuhkan, selanjutnya memberikan validasi diagnosa keperawatan, dan menyediakan umpan balik selama evaluasi.
3.       Perawat
Beberapa hal yang dapat diperoleh dari proses keperawatan, antara lain:
a.       Meningkatkan kepuasan dan perkembangan profesionalisasi perawat
b.      Meningkatkan hubungan antara klien dengan perawat.
c.       Meningkatkan pengembangan kreativitas dalam penyelesaian masalah klien.
C.      Teori yang mendasari
1.       Teori sistem
Sistem terdiri dari: tujuan proses dan isi
a.       Tujuan adalah sesuatu yang harus dilaksanakan, sehingga dapat memberikan arah pada sistem.
b.      Proses adalah sesuatu yang berfungsi dalam memenuhi tujuan yang hendak dicapai
c.       Isi  merupakan bagian atau elemen yang membentuk sebuah sistem.
Input merupakan kumpulan data hasil pengkajian data beserta permasalahannya, yang diikut dengan perencanaan dan tindakan keperawatan yang tepat. Sedangkan output menunjukan hasil dari tindakan yang telah dilaksanakan. Selanjutnya feedback merupakan proses pengkomunikasian output terhadap sistem sehingga dapat dievaluasi dan memberikan arah untuk pelaksanaan selanjutnya.
Dalam sistem keperawatan dijelaskan bahwa perawat sebagai individu dan klien (individu, keluarga, masyarakat) melakukan interaksi dan saling mempengaruhi satu sama lain.
1.       Teori kebutuhan manusia
Teori ini memandang bahwa manusia merupakan bagian integral yang berintegrasi satu sama lain dalam memotivasi untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya (fisiologis, kasih sayang, harga diri, dan aktualisasi diri.
Pada dasarnya kebutuhan dasar manusia merupakan terpenuhinya tingkat kepuasan agar manusi bisa mempertahankan hidupnya dan perawatlah yang berperan untuk memenuhinya.
Kerangka kerja pada teori ini menggambarkan penerapan proses keperawatan selalu berfokus pada pemenuhan kebutuhan individu yang unik dan merupakan bagian integral dari keluarga dan masyarakat.

tujuan proses keperawatan

1.       Tujuan
Tujuan proses keperawatan secara umum  adalah membangun kerangka konsep untuk memenuhi kebutuhan individu klien, keluarga, dan masyarakat.
Sedangkan menurut Yura dan walsh (1983), proses keperawatan merupakan suatu tahapan desain tindakan yang digunakan untuk memenuhi tujuan keperawatan, antara lain:
·         Mempertahankan kondisi kesehatan optimal pasien
·         Melakukan tindakan  untuk mengembalikan kondisi pasien menjadi normal kembali
·         Memfasilitasi kualitas kehidupan yang maksimal berdasarkan kondisi pasien sehingga ia bisa mencapai derajat kehidupan yang baik
2.       Organisasi
Berdasarkan dimensi organisasi, proses keperawatan dikelompokan menjadi 5 tahap, yaitu: pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kelima tahapan ini merupakan proses terorganisir yang mengatur pelaksanaan asuhan keperawatan berdasarkan rangkaian pengelolaan  klien secara sistematik
3.       Karekteristik
Terdapat 6 karakteristik dari proses keperawatan itu, antara lain:  (1) tujuan, (2) sistematik; (3) dinamik; (4) interaktif; (5) Fleksibel; dan (6) Teoritis. Penjabaran dari karakteristik tersebut dapat dilihat, berikut ini:
1)      Tujuan : memiliki tujuan jelas yaitu untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada klien
2)      Sistematik: menggunakan pendekatan yang terorganisir dalam mencapai tujuan. Sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan serta menghindari terjadinya kesalahan
3)      Dinamik: proses keperawatan dilakukan secaraberkesinambungan. Serta ditujukan untuk  mengatasi perubahan respon klien yang diidentikan melalui hubungan antara perawat dengan klien
4)      Interaktif: proses keperawatan memiliki dasar hubungan yaituhubungan timbal balik antara perawat, klien, keluarga, dan tenaga kesehatan lain.
5)      Fleksibel: fleksibilitas proses keperawatan ini dapat dilihat dalam dua konteks, yaitu:
a.       Dapat diadopsi dalam praktek keperawatan dalam situasi apapun, baik dalam kaitannya dengan individu, keluarga, atau masyarakat
b.      Tahapannya dapat dilakukan berurutan sesuai dengan persetujuan kedua belah pihak.
6)      Teoritis : setiap langkah dalam keperawatan selalu berdasarkan pada konsep ilmu keperawatan.
Berdasarka karakter teoritis ini, maka asuhan keperawatan pada klien hendaknya menekankan pada tiga aspek penting, antara lain
a.       Humanistic : memandang dan memperlakukan klien sebagai manusia
b.      Holistic : intervensi keperawatan harus memenuhi kebutuhan dasar manusia secara utuh, yakni bio-psiko-sosio-spiritual.
c.       Care: asuhan keperawatan yang diberikan hendaknya berlandaskan pada standar praktek keperawatan dank ode etik keperawatan.

B.      Implikasi
Penerapan proses keperawatan memberikan dampak atau implikasi terhadap profesi keperawatan, klin dan perawat itu sendiri.
1.       Profesi
Secara professional, profesi keperawatan melalui 5 tahapan menyajikan lingkup praktik keperawatan yang secara terus menerus mendefinisikan perannya baik terhadap klien maupun profesi kesehatan lainnya.
Dengan demikian perawat bekerja melakukan sesuatu bukan hanya sekedar melaksanakan perintah dokter, melainkan melalui perencanaan keperawatan yang matang.
2.       Klien
Proses keperawatan mendorong klien dan keluarga berpartisifasi aktif dan terlibat ke dalam  5 tahapan proses tersebut.
Selama pengkajian, klien menyediakan informasi yang dibutuhkan, selanjutnya memberikan validasi diagnosa keperawatan, dan menyediakan umpan balik selama evaluasi.
3.       Perawat
Beberapa hal yang dapat diperoleh dari proses keperawatan, antara lain:
a.       Meningkatkan kepuasan dan perkembangan profesionalisasi perawat
b.      Meningkatkan hubungan antara klien dengan perawat.
c.       Meningkatkan pengembangan kreativitas dalam penyelesaian masalah klien.
C.      Teori yang mendasari
1.       Teori sistem
Sistem terdiri dari: tujuan proses dan isi
a.       Tujuan adalah sesuatu yang harus dilaksanakan, sehingga dapat memberikan arah pada sistem.
b.      Proses adalah sesuatu yang berfungsi dalam memenuhi tujuan yang hendak dicapai
c.       Isi  merupakan bagian atau elemen yang membentuk sebuah sistem.
Input merupakan kumpulan data hasil pengkajian data beserta permasalahannya, yang diikut dengan perencanaan dan tindakan keperawatan yang tepat. Sedangkan output menunjukan hasil dari tindakan yang telah dilaksanakan. Selanjutnya feedback merupakan proses pengkomunikasian output terhadap sistem sehingga dapat dievaluasi dan memberikan arah untuk pelaksanaan selanjutnya.
Dalam sistem keperawatan dijelaskan bahwa perawat sebagai individu dan klien (individu, keluarga, masyarakat) melakukan interaksi dan saling mempengaruhi satu sama lain.
1.       Teori kebutuhan manusia
Teori ini memandang bahwa manusia merupakan bagian integral yang berintegrasi satu sama lain dalam memotivasi untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya (fisiologis, kasih sayang, harga diri, dan aktualisasi diri.
Pada dasarnya kebutuhan dasar manusia merupakan terpenuhinya tingkat kepuasan agar manusi bisa mempertahankan hidupnya dan perawatlah yang berperan untuk memenuhinya.
Kerangka kerja pada teori ini menggambarkan penerapan proses keperawatan selalu berfokus pada pemenuhan kebutuhan individu yang unik dan merupakan bagian integral dari keluarga dan masyarakat.